Misi NASA akan Mengunjungi Asteroid yang Berpotensi Menabrak Bumi

Asteroid 101955 Bennu
Asteroid 101955 Bennu berdiameter 500 m, sumber: iflscience.com
NASA ingin merencanakan sebuah misi baru yang akan mengirim robot ke Asteroid 101955 Bennu. Misi ini bernama OSIRIS-REx, asteroid yang akan dipenggal dalam misi ini adalah asteroid berdiameter 500 m yang berpotensi menabrak bumi antara tahun 2175 sampai dengan 2196 dengan perbandingan kesempatan menabrak 1:2700.
Teks Peluncuran
Deskripsi website resmi NASA tentang peluncuran misi OSIRIS-REx
Misi ini nantinya akan diluncurkan pada 8 September 2016 mendatang, menggunakan roket Atlas V, di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Oh ya, Atlas V yang digunakan merupakan 411 Series. Para ilmuwan NASA mengasumsikan bahwa wahana antariksa OSIRIS-REx ini mendarat ke Asteroid bennu tepat di bulan Agustus 2018.

Tertulis di dalam sebuah website resmi misi OSIRIS-REx ini, bahwasanya misi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan besar seluruh umat manusia, dari mana asalnya kehidupan? Dan apa tujuan kita? OSIRIS-REx ingin memaparkan dirinya untuk menjawab pertanyaan besar itu dikarenakan Asteroid ini sangat spesial.

Asteroid ini dikatakan spesial karena asteroid ini mempunyai banyak jumlah karbon, itu berarti intensitas berlian yang ada di asteroid Bennu tersebut sangatlah tinggi, bahkan bisa melebihi 150x jumlah produksi tambang berlian setiap tahunnya di Bumi. Selain dari itu, asteroid Bennu ini tercatat hampir sama dengan umur Tata Surya kita yakni, 4.56 miliar tahun yang lalu.

Karena asteroid Bennu berpotensi menabrak bumi di abad ke-22, NASA ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan asteroid ini, jika saja asteroid Bennu ini menabrak bumi, maka kemungkinan besar kehidupan di Dunia ini akan punah. Oleh karena itu, wahana antariksa OSIRIS-REx juga ikut membantu dengan memetakan, menganalisa, mengukur deviasi orbit (Yarkovsky Effect) dari asteroid Bennu ini.

Baca Juga: Bersiaplah! Bumi akan dihujani Meteor-Meteor Agustus ini!

Suatu saat nanti NASA dan agensi luar angkasa lainnya yakin, manusia sudah bisa mencegah kemungkinan terjadinya tabrakan asteroid ke Bumi, sebab teknologi zaman sekarang sudah semakin canggih, kita mungkin juga bisa untuk mengebor sampai ke inti asteroid hingga kita mendapatkan Berlian berlimpah!

Operasi misi OSIRIS-REx

Saat wahana antariksa OSIRIS-REx telah mencium orbit asteroid Bennu, wahana antariksa ini akan langsung memulai memetakan permukaan sampai dengan 505 hari. Di dalam wahana antariksa ini terdapat sebuah robot mini yang juga akan mengambil serta menganalisa sampel permukaannya.

Tapi, mengambil sampel bukan hanya tugas dari misi ini, wahana antariksa ini juga harus mendalami seberapa besar kekuatan dari efek Yarkovsky, yaitu sebuah gaya yang ada pada benda yang berotasi sementara ia tidak memancarkan panas secara merata.

Instrumen wahana antariksa OSIRIS-REx

1. OCAMS
OSIRIS-REx Camera Suite atau OCAMS
OCAMS, sumber: nasa.gov
OSIRIS-REx Camera Suite atau OCAMS merupakan instrumen yang mengadopsi 3 kamera sekaligus, yaitu PolyCam, MapCam, dan SamCam. Instrumen ini akan memberikan efek visual atau penglihatan yang lebih luas jangkauannya terhadap asteroid Bennu dan langsung memotretnya ketika wahana antariksa itu sampai.

Secara spesifik:
  • PolyCam, sebuah 8 inci Teleskop, instrumen pertama yang memotret bagan asteroid dari jarak 2 juta km, ketika sudah semakin dekat dengan asteroid Bennu, instrumen ini akan memberikan pandangan yang lebih luas.
  • MapCam mencari area di sekitar asteroid Bennu. Dan instrumen ini juga akan memetakan asteroid Bennu dalam 4 pilihan warna berbeda, agar kita lebih tau bentuk aslinya apa, dan juga menyediakan high-resolution sampel asteroid Bennu.
  • SamCam fungsinya hanya mendokumentasikan petaan serta sampel permukaan yang ada.
2. OLA
OSIRIS-REx laser altimeter
OLA, sumber: asteroidmission.org
OSIRIS-REx laser altimeter merupakan instrumen pemindai LIDAR (Light Detection and Ranging. Penggunaannya sama persis dengan RADAR, tapi ini menggunakan cahaya sebagai patokan gelombang elektromagnetik untuk mengukur jarak. 

Jadi contohnya, wahana antarika mengelilingi asteroid Bennu lalu, dia memancarkan instrumen OLA, setelah itu ketika dipancarkan gelombang cahaya akan mantul dari permukaan asteroid dan kembali memantul ke wahana antarika, dihitung berdasarkan kecepatan cahaya jarak pantulan tadi.

3. OTES
OSIRIS-REx Thermal Emission Spectrometer
OTES, sumber: asteroidmission.org
OSIRIS-REx Thermal Emission Spectrometer (OTES) mampu mengambil data dari hasil koleksi 5 sampai 50 mikron spektral asteroid Bennu. Instrumen ini juga dapat membantu ilmuwan lain dengan hasil data komposisi mineral yang sudah dideteksi.

Ada lagi yang namanya OVIRS, ini sebenarnya masuk ke bagian instrumen, tapi fungsinya sama kayak instrumen ke-3, hanya saja ini merupakan OSIRIS-REx Visible and Infrared Spectometer (OVIRS). gelombang inframerahnya bisa lebih banyak yaitu, 0.4 sampai 4.3 microns.

4. REXIS
Regolith X-ray Imaging Spectrometer
REXIS, sumber: asteroidmission.org
Regolith X-ray Imaging Spectrometer (REXIS) akan mengidentifikasi elemen apa saja yang ada di permukaan asteroid Bennu. Cara kerjanya cukup sulit, ini harus bisa dialihkan dulu oleh X-ray surya serta Angin Surya agar dapat berinteraksi dengan permukaan asteroid Bennu.

Kesimpulan

Misi Objektif (utama):
  • Menganalisa permukaan asteroid Bennu
  • Memetakan asteroid Bennu
  • Mendokumentasikan tempat sampel yang telah diambil
  • Menghitung Deviasi Orbit yang disebabkan oleh objek non-gravitasi (Yarkovsky Effect)
  • Aju banding observasi

NASA memang telah merancanakan misi yang cukup bagus menurut saya, dengan ini kita bisa lebih terbuka untuk mendapat ilmu pengetahuan baru, terima kasih NASA, dan juga agensi luar angkasa lainnya, yang telah meriset banyak hal.

Itu saja yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan kata mohon dimaafkan, berlangganan ke Sainsologi agar dapat up-to-date dengan artikel Sainsologi, semoga bermanfaat dan sampai jumpa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Misi NASA akan Mengunjungi Asteroid yang Berpotensi Menabrak Bumi"

Post a Comment